Foto: Green March
PIM, Maroko hari Sabtu (6/11/2010) tahun lalu, kembali merayakan Green March yang ke “35 tahun” mengingat kembali memori kita tentang sejarah penting perjalanan politik Maroko.
Melalui wawancara khusus penulis dengan Dr. Elmostafa Rezrazi Ph.D. The University of Tokyo di Jakarta Minggu (7/11/2011) lalu menjelaskan, bahwa makna dari Green March adalah salah satu aksi langkah sejarah Maroko terbesar pada 6 November 1975 dalam merebut kemerdekaan provinsi Sahara dari penjajahan Spanyol.Dengan cara king Hassan II menghimbau inisatif rakyat untuk perdamaian hanya dengan “ bendera dan alquran “, dimana aksi perjalanan 50.000 orang secara sukarela datang dari 350.000 keluarga untuk berekspresi,yang mayoritas mereka tinggal di Maroko.Pada akhirnya Spanyol mengembalikan teritorial Sahara Barat ke pangkuan Maroko.
Dr.Elmostafa Rezrazi juga menerangkan,dalam hubungan internasional bahwa Green March sangat penting dalam sejarah modern ini.
Pertama, menyampaikan bagaimana wilayah teritorial Maroko menjadi konsep manusia seterusnya secara bersama.Ketika king Hassan II menghimbau tentang Green March tidak butuh waktu lama untuk mempersiapkan itu, semua rakyat dan organisasi bergerak dengan cepat membalas himbauan tersebut.
Kedua,saat itu Maroko sangat berkuasa penuh di seluruh negeri.Dalam aksi Green March,Maroko bisa saja mengoperasikan militer dengan cepat,tapi Maroko mengunakan Green March untuk menyampaikan pesan bahwa pragmatis Maroko adalah soft power (sangat lembut) dan penting sekali memperhatikan keamanan.
Foto: DR. Rezrazi Elmostafa
Green March dari pandangan politik internasional adalah suatu aksi memperoleh wilayah dengan memperhatikan segi keamanan dan keselamatan sekitarnya.Maroko tidak ingin berlaku tidak baik dengan negara tetangga makanya dia memilih cara penyelesaian konflik penuh damai.
Dalam bahasa inggris, green itu adalah damai dan dalam bahasa arab Green March, Red March, Black March berarti penuh damai dalam mempartahankan tanah air.
Seperti diketahui rakyat mengusung Green March hanya menggunakan alquran dan bendera,tanpa kata-kata juga militer.Sebagai rakyat,kita mencoba merebut apa yang dimiliki ,makanya ketika mereka datang kesana langsung shalat bersama di tanah tersebut untuk mendapatkan kembali provinsi bagian selatan itu.
Ketiga,aksi Green March diharuskan juga hukum internasioanl mempertimbangkannya, karena pernyataan datang dari Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa -Bangsa ).
Hanya ada 2 Green Peace terbesar di zaman modern abad 20 ini yakni, Cina map ” Mao Tse-Tungmemimpin partai Komunis ke puncak kekuasaan di Cina, dan dalam jangka masa 27 tahun sesudah memegang kendali pimpinan, perubahan-perubahan menakjubkan dan berjangka jauh terjadilah dalam sejarah suatu bangsa yang begitu besar jumlahnya.
Yang lainya “Green March “(peace march) Maroko dalam meraih keutuhan miliknya, "kata Elmostafa The Afro-Asia Forum for Development and Human Security.
Maroko menganut langkah pragmatis yang sangat lembut dalam merebut kemerdekaan yang didapat dari Perancis sejak akhir 1950.Setelah itu mendapatkan kembali secara internasional kota Tanjir dan Sidi Ifni.
Sampai sekarang kemerdekaan kami masih belum berakhir karena ada kota kami yakni Setta dan Medina di bagian utara Maroko belum merdeka.
Menurut Dr.Elmostafa Rezrazi The Moroccan Association for Asian Studies. Rabat menguraikan, banyak orang tidak tahu bahwa pergerakan maroko dalam merebut teritorial kenyataannya ada 3 dasar yakni, yang pertama perundingan ICJ (International court of justice) yg membuktikan bahwa sejarah jelas ada hubungannya antara maroko dan teritorial sahara bagian selatan.
Yang kedua, perjalanan Madrid antara Maroko dan penjajahan spanyol menemukan teritorial Maroko bagian dari Mauritania.
Dan yang terdalam adalah Green March,fakta dari semua ini telah merubah sejarah Maroko,peristiwasukses karena Maroko menemukan kemerdekaan negaranya.
Sekarang bagaimana meraih susunan perjanjian politik dengan gerakan polisario.Kita telah bernegosiasi lebih hampir 3x dan dengan mengajukan proposal rancangan otonomi maroko secara berdialog. Sayangnya,dalam semua upaya ini memerlukan waktu.Seperti diketahui bahwa Indonesia salah satu negara yg paling mengerti tentang ini karena satu telah memberikan kemerdekaan terhadap Timor Timur dan kedua pengalaman sukes otonomi di Aceh. Rakyat bisa mengerti dengan baik kemungkinan bagaimana disana ada beberapa perbedaan di strukturnya.
Opini saya (Elmostafa ), itu tidaklah sama Timor Timur dengan Sahara, ini dua perkara sama sekali berbeda,mungkin Sahara lebih condong seperti Provinsi Aceh.Kami berharap tentunya dari opini publik internasional dari banyaknya wartawan dunia mengharapkan dukungan inisiatif Maroko itu .
No comments:
Post a Comment